Archive for Juni 2014

Debat Capres dan Cawapres 9 Juni 2014

1 Comment »

Saya akan membuat sedikit review tentang debat yang dilakukan oleh kedua pasang capres dan cawapres yaitu Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Debat ini dilaksanakan tanggal 9 Juni 2014 di Balai Sarbini, Jakarta pukul 20.00 WIB.

Debat bertemakan “Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih, dan Kepastian Hukum” berlangsung dengan dipimpin oleh moderator bernama Zainal Arifin Mochtar, yaitu seorang penggiat anti korupsi lulusan Fakultas Hukum UGM. Moderator menjelaskan bahwa debat ini akan terdiri dari 6 segmen. Segmen pertama adalah penyampaian visi dan misi, segmen kedua yaitu pendalaman visi dan misi, segmen ketiga kedua pasang kandidat akan menjawab pertanyaan seputar tema yang akan diberikan, segmen empat adalah tanya jawab antar kandidat, segmen lima ada  tanya jawab penutup dan terakhir pada segmen enam masing-masing kandidat akan menyampaikan pernyataan penutup.

Pasangan Prabowo Hatta terlihat menggunakan pakaian kemeja berwarna putih yang seragam sedangkan pasangan Jokowi JK menggunakan setelan jas hitam. Tapi dari awal acara, saya melihat ada yang sesuatu yang aneh pada pakaian bapak Jokowi yaitu ada semacam kertas putih yang mencuat keluar dari balik jas hitamnya tersebut, apakah kertas tersebut? Saya penasaran juga.

Moderator menyampaikan pertanyaan tentang besarnya biaya pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih sangat mahal dan bagi seorang presiden serta wakilnya dukungan dari partai politik (yang berpotensi mengidap perilaku korupsi) sangat diperlukan agar pemerintahan dapat berjalan secara stabil, jadi bagaimana langkah-langkah nyata yang akan dilakukan oleh kedua kandidat capres dan cawapres ketika mereka terpilih nanti untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif dan stabil serta pada saat yang sama dapat menghindar dari rong-rongan partai politik yang telah mendukung dengan meminta kemudahan mendapatkan uang.

Prabowo mengatakan ia percaya ada adagium bahwa tidak ada pengikut yang jelek, hanya ada pemimpin-pemimpin yang jelek, jadi sebagai pemimpin harus tegas ketika ia dan mitra parpol bergabung dengan syarat tidak akan mengrong-rong anggaran negara. Lalu ia menjelaskan di semua partai banyak kader-kader yang baik, patriot-patriot yang ingin bekerja untuk bangsa. Beliau juga menyebutkan bahwa banga Indonesia adalah masyarakat yang modern dimana masyarakat sadar untuk menyumbangkan dana dan berkorban untuk mendukung partai.

Joko Widodo menjelaskan bahwa yang paling penting parpol harus berani merombak dan ada pola rekruitmen politik yang baru di parpolnya. Ia ingin membangun sebuah koalisi, sebuah kerja sama yang ramping, tidak usah banyak parpol bergabung tidak apa-apa. Beliau juga mengutarakan bahwa ia membutuhkan dukungan dengan cara membuka rekening gotong-royong.

Dari pendapat kedua kandidat tersebut terlihat untuk mengatasi mahalnya biaya demokrasi masyarakat diharapkan ikut turut serta membantu menyumbang agar terbentuk pemerintahan yang baik.

Dalam menjawab pertanyaan, Prabowo Subianto terlihat tegas dan mantap setiap melontarkan kata-kata ditambah oleh jawaban Hatta Rajasa yang tidak kalah meyakinkan. Dan dari kubu pasangan nomer 2, terlihat Joko Widodo agak sedikit canggung dalam mengutarakan pendapatnya, namun Jusuf Kalla dapat menutupi kekurangan tersebut dengan baik. Kalau di anggap tag-team, cara pasangan Prabowo Hatta dalam menyampaikan pendapat lebih baik dari pada pasangan Jokowi JK. Namun dari segi isi konten saya merasa pasangan Jokowi JK menang karena sejak awal mereka mengatakan tidak akan “bagi-bagi kue”.

Saya berharap seluruh warga Indonesia dapat menilai pilihan mana yang terbaik dan mengambil keputusan yang terbaik pula, agar Indonesia 5 tahun ke depan dapat menjadi Indonesia yang lebih bertumbuh.
Read more ...