Pemerataan dan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Nama : Errick Ismananto

Kelas: 1KB06

Tugas Ilmu Sosial Dasar



Jika membicarakan tentang pendidikan di Indonesia, maka pendapat saya adalah pendidikan di Indonesia  masih rendah dan kurang berkembang.

Keterbatasan daya tampung sangat berpengaruh dalam proses pemerataan pendidikan. Banyak sekolah yang memiliki daya tampung tak seimbang dengan jumlah murid yang diterima saat penerimaan murid baru. Akibatnya, proses belajar mengajar pun menjadi kurang maksimal. Di Indonesia, kuota siswa dalam satu kelas masih terlalu banyak. Negara-negara maju di Austaralia hanya mendidik sekitar 20 siswa dalam satu kelas. Jika kita bandingkan, berarti kuota siswa di Indonesia dalam sekelas adalah dua kali lipat dibanding Australia. Itulah salah satu faktor yang menyebabkan tidak maksimalnya proses belajar-mengajar.

Sarana yang perlu digunakan untuk membantu proses belajar pun kurang tercukupi . Hal ini dapat dilihat di daerah-daerah terpencil yang kurang mendapat perhatian. Para siswa belajar dengan fasilitas yang minim dan seadanya, sehingga proses pembelajaran kurang baik. Kurangnya sarana pendidikan terkait dengan dana yang disediakan pemerintah.

Dana yang disediakan oleh pemerintah seharusnya sudah lumayan cukup untuk meningkatkan kualitas pendidikan, namun dana tersebut jarang sampai ke tujuan.  Kebanyakan dari dana tersebut hilang di tengah  jalan saat disalurkan.

Aksesbilitas atau daya tampung yang tersedia di Indonesia hanya mencapai separuh dari jumlah siswa yang ada. Dengan adanya ketimpangan ini maka secara otomatis akan menjadi problem tingginya angka anak yang putus sekolah. Untuk meminimalisasi keterbatasan daya tampung, kita dapat merealisasikan beberapa solusi yang ada. Peran sekolah swasta dan sekolah terbuka cukup signifikan mengingat makin tingginya jumlah siswa tiap tahun. Selain itu, kita dapat meningkatkan program e-learning. Metode mengajar ini dapat diterapkan bagi anak-anak yang memiliki kemapuan intelektual dan ekonomi di atas rata-rata. Dengan e-learning maka kebutuhan akan ketersediaan kelas akan terkurangi.

Jika dilihat, jumlah lulusan dari sekolah menengah atas dan perguruan tinggi setiap tahun semakin bertambah, namun mereka sulit mendapat pekerjaan disebabkan lapangan pekerjaan yang terbatas.  Hal inilah yang dapat menambah jumlah pengangguran di Indonesia dan menjadi kewajiban pemerintah untuk menambah lapangan pekerjaan.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, diperlukan kerja sama antara masyaraka dan pemerintah.

This entry was posted on 24 Oktober 2011 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply