Archive for Oktober 2013

Jurusanku

No Comments »

Awal saya masuk jurusan Sistem Komputer (SK), saya tidak pernah membayangkan akan belajar membuat alat-alat elektronika. Saya kira dengan memilih jurusan ini saya akan banyak belajar tentang membuat program dan coding-mengoding, ternyata tidak, yang seperti itu adalah untuk jurusan Sistem Informasi. Semester 1 dan 2 saya mendapat mata kuliah yang dasar seperti fisika dan kimia, jadi saya merasa jurusan ini aman dan mudah untuk dijalani. Namun pada semester 3, inilah pertama kali saya bertemu praktikum elektronika dan medapat tugas membuat alat. Agak shock karena saya tidak pernah belajar hal-hal macam ini saat SMA dulu, saya juga belum pernah membuat  alat. Iri juga saya melihat teman-teman yang lancar belajar elektronika karena sudah pernah bertemu materi ini di SMK atau SMA nya. Merasa salah jurusan? Iya. Tapi karena sudah tidak bisa balik arah dan mengganti jurusan (kalau mau ganti jurusan harus semester 1 atau 2, atau mendaftar ulang jadi semester 1 lagi dan membuang uang biaya yang sudah dipakai untuk semester 1 dan 2) , yasudah saya lanjutkan saja belajar di jurusan SK ini. Awalnya susah beradaptasi dengan materi baru, namun saya paksakan untuk bisa mengerti.



Sekarang saya semester 5 dan saya sudah tidak ada pikiran bahwa saya salah jurusan, toh ternyata elektronika tidak terlalu susah dan banyak teman serta kakak kelas yang dapat menolong kalau saya sedang kebingungan. Dan terbukti nilai saya tidak jelek. Saya suka tersenyum sendiri kalau mengingat saat saya berpikiran untuk pindah jurusan, “buset dah rik, ga sayang apa tuh duit jutaan sia-sia kalo lu ngulang dari awal.”
Read more ...

Keindonesiaan Dalam Nichijou (Anime)

No Comments »

nichijou
nichijou
Nichijou (artinya Kehidupan Sehari-hari) adalah cerita komedi yang bercerita tentang kejadian sehari-hari dalam kehidupan sekolah setingkat SMA. Walau demikian ceritanya cukup aneh dan tidak masuk akal seperti adanya robot yang bersekolah, robot itu dibuat oleh anak kecil berumur kira-kira 9 tahun, anak kecil itupun dipanggil dengan sebutan “Hakase” (artinya profesor), adanya kucing yang bisa berbicara, dan lain-lain. Justru karena keanehan itulah Nichijou menjadi menarik untuk ditonton dan cukup banyak mengundang tawa karena polah berbagai macam karakter yang ada di dalamnya.

Nichijou aslinya dikarang oleh Arawii Keichi yang diserialisasikan oleh Kadokawa Shoten (Shonen Ace) pada Desember 2006. Oleh Kyoto Animation, Nichijou dibuatkan versi animasi dan ditayangkan pada bulan April sampai dengan September 2011. Jadi total episode tayangnya adalah 26 episode.

(kiri ke kanan) Mai, Yukko, Mio
(kiri ke kanan) Mai, Yukko, Mio
Para tokoh-tokoh utama Nichijou adalah Yuko Aioi yang bodoh namun baik hati, Mio Naganohara yang pintar menggambar, Mai Minakami yang pintar namun suka usil, Nano Shinonome yang tidak mengakui dirinya robot di depan teman-temannya, Professor/Hakase yang kekanak-kanakan (emang anak-anak kok :p), Sakamoto kucing hitam yang sok cool, Kojiro Sasahara yang berlagak seperti bangsawan kaya (kurang jelas apa benar dia kaya raya atau bukan), dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang lain. Uniknya semua tokoh-tokoh yang ada itu saling berhubungan satu sama lain, mungkin tidak pada episode itu tapi di episode yang lain. Contohnya Kojiro ternyata adalah seniornya Mio dalam klub kendo, Pemilik asli Sakamoto ternyata seorang guru yang selalu ingin menangkap Nano untuk dijadikan kelinci percobaan, dan sebagainya.

Yang paling menarik dalam Nichijou ini, baik manga maupun animenya, ada hal keindonesiaan di dalamnya. Apakah itu? Mari kita simak bersama-sama (tulisan ini dibuat berdasarkan animenya, manga belum baca).

1. Ucapan Selamat Pagi.
Pada episode 1, ada Yukko (nama panggilan Yuko Aioi) menyapa Mio dengan sapaan “seramat pagi”. Ucapan Yukko diulang kembali pada seluruh teman-temannya di dalam kelasnya. Oiya orang jepang tidak bisa menyebutkan kata ‘l’ dengan benar, alih-alih menyebutnya malah menyebut ‘r’. Mari kita simak youtube dibawah ini, perhatikan dan dengarkan pada detik 0:17.

http://www.youtube.com/watch?v=f7UcxakKcnk

Selain episode 1, ada juga di episode 4, dan beberapa episode lainnya, Yukko cukup sering mengucapkannya, kendati pada akhirnya dicuekin teman-temannya karena tentu saja mereka tidak mengerti apa maksud kalimat “seramat pagi” :D .

2. Ucapan Selamat Malam.
Pada episode 1, setelah merasa dicuekin oleh teman-temannya atas sapaan “seramat pagi”. Yukko memutuskan untuk tidak mengucapkannya lagi, kemudian Mai membalas ucapan Yukko (agak terlambat) dengan sebutan “seramat maramu”. Sebenarnya Mai hanya mengusili Yukko dalam hal ini. Mari kita lihat pada detik 0:27.

http://www.youtube.com/watch?v=AvIrQCuqzkY

3. Ucapan Selamat Tinggal.
Saat Yukko, Mio, dan Mai berlari-lari mengejar kereta yang akan berangkat sebentar lagi, Yukko berhasil masuk kereta namun Mio dan Mai tidak berhasil, alhasil Yukko mengucapkan “seramat tinggaru” kepada mereka dengan ekspresi sedih. Ucapan selamat tinggal bisa dilihat di episode 7, simak pada detik 0:12.

http://www.youtube.com/watch?v=re4w3dmPkSM

4. Sepak Takraw.
Mio bangun kesiangan, kemudian teriak-teriak kepada ibunya karena tidak dibangunkan. Ternyata ibunya tidak ada, hanya ada pesan bertuliskan bahwa ibunya pergi bermain sepak takraw, bahkan Mio pun berkata “sepak… sepak takraw!?”. Adegan ini ada di episode 2. Simak di youtube untuk jelasnya.

http://www.youtube.com/watch?v=wexd2OmrspY

Yang menarik adalah seragam pada gambar imajiner Mio, ada seragam merah putih pada pemain kiri dan seragam biru hitam di pemain kanan. Ayo tebak dari negara manakah pemain tersebut?

5. Beruang.
Masih pada episode yang sama, kali ini lanjutannya dimana Mio berlari-lari kecil dalam perjalanan ke sekolah, dia dikejar seseorang cewek berseragam seperti punya Mio dengan topeng beruang (bahasa jepangnya “kuma”). Mio berusaha untuk kabur namun akhirnya keduluan kuma yang kemudian menghalangi jalannya. Karena Mio sedang terlambat maka dia memberi uang ke kuma itu. Akhirnya si kuma itu berkata, “kadang-kadang aku kuma” sambil mengambil uang. Lalu kuma berkata lagi, “dan kadang-kadang aku ber-uang” sambil memasukkan uang itu ke kantongnya. Yup dia berkata “ber-uang”.

Mungkin hal ini sulit dimengerti tapi jika dilihat dari bahasa Indonesia yaitu beruang (kuma berarti beruang) maka bisa dijelaskan bahwa saat si kuma mengambil uang dia (sedang memakai topeng) beruang. Saat memasukkan uang itu ke kantong, dia ber-uang (imbuhan ber- berarti memiliki). Untuk jelasnya silahkan lihat youtube dibawah ini.

http://www.youtube.com/watch?v=qZxOi9xAKTs

6. Gamelan.
Terdapat kata-kata gamelan dalam huruf katakana ガムラン (gamuran) di episode 7. Lihat gambar dibawah ini, terlihat di mading saat Takasaki-sensei sedang berjalan.

Ga-mu-ran-n
ga-mu-ra-n
Lihat gambar kiri dengan icon orang yang sedang memukul gamelan (depan muka Takasaki-sensei). Entah apa yang dimaksud di Nichijou, mungkin sekolahnya ada ekskul gamelan? Sekedar informasi huruf katakana dalam Jepang biasa dipakai untuk serapan dari kata-kata berbahasa asing, contoh ラブ (rabu) diambil dari kata bahasa inggris ‘love’.

7. Soeharto
Yang paling menarik adalah adanya mantan presiden Republik Indonesia, pak Soeharto di Nichijou. Hal ini bisa dilihat di episode 10.

Soeharto di Nichijou
Soeharto di Nichijou
Bandingkan dengan gambar (alm) Soeharto pada gambar dibawah ini.
 
(alm) Soeharto
Pak Soeharto
Kurang jelas siapakah yang ada di Nichijou mengingat di animenya tidak disebutkan namanya, yang jelas orang itu sedang makan sushi di sebuah restoran sushi. 

Mungkin masih ada lagi selain diatas namun terlewatkan. Terlepas dari aspek keindonesiaan di Nichijou, anime ini benar-benar memberikan suasana yang fresh dan memberikan humor yang cukup membuat penulis untuk tertawa, sekurangnya tersenyum geli. Walau demikian, ceritanya sendiri sebenarnya cukup mengharukan terutama saat mendekati endingnya, dimana akhirnya Mio patah hati melihat pujaan hatinya digandeng tangan oleh cewek lain (padahal cewek lain itu hanya mengantarkan Sasahara-senpai yang “rabun mata” ke kelasnya). Disini terlihat bagaimana upaya teman-temannya (Yukko, Mai, dan Nano) menghibur Mio dalam hal itu.

Nichijou adalah anime kocak yang tepat untuk disaksikan mengingat kondisi Indonesia yang sedang dalam keadaan kacau balau dan situasi politik yang benar-benar menjemukan serta hanya membuat gerah. Mungkinkah sang mangaka, Arawii-san memberikan dukungannya berupa sisipan keindonesiaan dalam karyanya? Entahlah…

Artikel dari Kompasiana.com



Komentar:
Munculnya penggunaan kata bahasa Indonesia dalam anime memang sudah biasa terjadi. Saya sebagai orang yang mempunyai hobi menonton anime sering melihat hal ini. Seperti saat suatu karakter bertanya apakah nasi goreng itu atau ketika sebuah karakter diperkenalkan bahwa ia dari Jakarta. Saya sendiri juga kurang tahu apa maksud dari orang Jepang menggunakan bahasa Indonesia tetapi saya jelas merasa bangga karena hal ini dapat lebih memperkenalkan  Indonesia ke seluruh dunia dan siapa tahu banyak turis jadi berminat datang ke Indonesia.







Read more ...